TopiBambu Termahal dari Tangerang


Kerajinan atau handycraft merupakan karya seseorang yang mempunyai keahlian dibidang tertentu yang seharusnya dapat meningkatan nilai tambah baik finansial ataupun perekonomin suatu kampung yang dapat memproduksi hasil kerajinan yang telah membawa nama baik suatu daerah atau kabupaten bahkan propinsi tersebut.

Topi Bambu Tertinggi dengan uang  Gulden

Diluar dugaan penulis selama 2 tahun terakhir ini  berkunjung, diskusi bahkan berdialog langsung dengan penganyam / pengrajin khususnya anyaman topi bambu yang berada di wilayah Kab. Tangerang ini  yaitu kampung ranca iyuh dan kampung ranca buaya dimana merupakan sentra penghasil anyaman bambu yang saat ini masih tetap mempertahan kan tradisi secara turun temurun sejak tahun 1880 ini.


Jika di lihat dari kegunaan bambu  dapat memenuhi hajat hidup manusia sangat banyak sekali, antara lain sebagai bahan bangunan rumah di pedesaan. Biasanya di pedesaan orang masih mempertahankan beberapa rumpun bambu sekedar untuk jaga-jaga sebagai bahan untuk perbaikan rumah bila sewaktu-waktu rusak. Sebagai perabot rumah tangga bambu dijumpai sebagai meja, kursi, dipan, kap lampu, dekorasi, serta peralatan dapur. Selain itu bambu juga dapat dipakai sebagai penyalur air minum ataupun air pengairan, jembatan ringan, bahan kertas, bahan makanan, bahan kerajinan tangan, dan alat musik.

Topi anyam bambu adalah produk asli warga tangerang yang sudah dilakukan selama berabad-abad bahkan pada tahun 1880-an, topi anyam bambu pernah merajai pasar ekspor dunia, dari mulai asia, eropa hingga amerika latin, bahkan era hindia belanda, topi ini dahulu menjadi uniform wajib bagi militer (topi pandu). uniform resmi demang (model doclo), dan jadi idola istri priyayi (model lady day/topi busana), dan jadi pavorit anak muda (model laken dan cowboy) pada era itu.
ketika pada tahun 1970 kerajinan topi anyam bambu mengalami penurunan pengrajin memfokuskan produksi pada anyaman TOPI PRAMUKA, dan hanya bisa di pasarkan pada level lokal (indonesia).

Untuk membangkitkan kembali potensi tradisional dan keunikan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang saat ini komuitas Topi Bambu bersama tulisan ini berniat untuk mengangkat Citra Penganyam dan Pengrajin TopiBambu dan semoga dapat membangkitkan kembali industri masyarakat atau home industri kerajinan (Handycraft) yang dari bambu khususnya Topi Anyaman Bambu ini. 
Topi Anyaman Dasar Bambu

Harapan dan cita cita penulis ini semoga “ Topi Bambu Roket “ ini ada yang memiliki kepedulian terhadap hasil kerajinan Kab. Tangerang dan merupakan icon atau lambang Kab. Tangerang saat ini sehingga Topi bambu tersebut akan di jual seharga 50 juta  dan hasilnya akan di berikan kepada penganyam yang rumahnya tidak layak (rusak/ rubuh), perbaikan bengkel pengrajin topibambu , musollah di wilayah penganyam, yatim piyatu  ( Warung yatim )/ di wilayah penganyam dan pengrajin topi bambu  yang hasil penjualannya untuk santunan tiap bulan . Semua kegiatan dan laporan hasil penjualan secara transfaran akan di publikasikan.

Model Topi Bambu Roket Tinggi 100 CM
Spesifikasi Topibambu Roket, Tinggi topi 100 Cm, Diameter Topi 80 cm, Berat Topi 0,5 Kg , banyaknya Anyaman  4960 helai ( 2 Helai)  dikerjakan 2 orang selama 5 hari, di lengkapi dengan 12 Koin Gulden mulai tahun 1913, 1920, 1928, 1930 - 1970 dan 1987

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages