TOPI KEBANGGAAN PRESIDEN NAMANYA PECI


wow... link dan informasi topi jaman dulu yang terkennal dan biasa di pakai untuk acara resmi pejabat negara adalah berupa PECI. Penggunaan peci  mulai dari Presiden, Menteri, Sampai dengan Kepala daerah selalu mengenakan Peci dalam setiap pertemuan, sampai-sampa setiap foto yang dicetak dan di pampang selalu mengenakan Peci. Pedahal di Indonesia, Peci itu identik dengan busana yang di kenakan oleh umat muslim. Terus kenapa juga dari sekian banyak jenis penutup kepala yang terdapat di seluruh pakaian adat di Indonesia, hanya peci hitam ini nih yang bisa dibilang mewakilkan keanekaragaman pakaian tradisional Indonesia.
Istimewa : Presiden RI ,(Sumber Foto : Google)**
Peci Bambu Tangerang
Berbicara pei atau kopeah orang tangerang kalangan santri lebih banyak di pakai khususnya di daerah Banten pada umumnya, namun kangagus (Komunitas Topibambu) mencoba membuat inovasi dan kreativitas peci di padukan dengan anyaman bambu, dimana anyaman bambu dahulu dan sekarang banyak di produksi di Tangerang. Catatan sejarah topi bambu sudah ada sejak 1887 Industri Topibambu sudah di produksi dalam buku Pramoedya Ananta Toer Halman 41 sd 43 sejarah Tangerang.
Keberadaan Komunitas Topibambu samai saat ini terus mengiatkan agara produk yang memiliki sejarah agar tidak punah dengan membat kretifitas dan invai produk di kombinasi dengan anyaman bambu sehingga masuk di dunia fashion. nah di bawah ini sejarah Peci atau Songkong
Aneka Produk Kopeah
Kombinasi Kopeah Bambu
DR Mahfud MD gunakan Kopeag Bambu
Mantan Mentri BPN RI Gunakan Kopeah Bambu
IR Akbar Tanjung Gunkan Kopeah Bambu


ini silakan  buka di youtube cara pembuatan Kopeah bambuhttps://www.youtube.com/watch?v=M6SuM6f6o7k





Asal Muasal Peci di Indonesia

Masih terdapat simpang siur berita tentang darimana asal muasal sebuah Peci, namun yang jelas Peci merupakan pandangan umum ditanah melayu yang biasa dikenakan sebagai penutup kepala pria pada abad ke-13, Saat Raja Ternate Zainal Abidin (1486-1500) belajar agama Islam di madrasah Giri, yang kemudian ia membawa oleh-oleh peci saat pulang ke kampung halaman. dibawah ini kami dapat tulisan resmi tentang peci.

Peci merupakan modifikasi dari Kopiah/Songkok yang diperdagangkan Arab untuk menyebarkan agama Islam

Menurut Rozan Yunos dalam “The Origin of the Songkok or Kopiah”  yang di tulis dalam The Brunei Times, 23 September 2007, songkok diperkenalkan oleh para pedagang Arab, yang juga menyebarkan agama Islam. Pada saat yang sama, dikenal pula serban atau turban yang dipakai oleh para cendekiawan Islam atau ulama, bukan untuk orang biasa.

Namun bentuk peci agak berbeda dengan Songkok atau Kopiah. Pada bagian atas peci memilik lipatan jahitan lebih kaku dibanding penutup kepala dari negara-negara arab. Karenanya, ada yang menyebut bahwa peci hasil modifikasi blangkon Jawa dengan surban Arab. 


Peci di bawa oleh Laksamana Cheng Ho ke Indonesia

Ada pula yang berpendapat Laksmana Ceng Ho yang membawa peci ke Indonesia. PECI berasal dari kata PE (artinya delapan) dan CHI (artinya energi), sehingga arti peci itu sendiri merupakan alat untuk penutup bagian tubuh yang bisa memancarkan energinya ke delapan penjuru angin.

Peci merupakan Tintisan dari Sunan Kalijaga.

Pada mulanya beliau membuat mahkota khusus untuk Sultan Fatah yang diberi nama kuluk yang memiliki bantuk lebih sederhana daripada mahkota ayahnya, Raja terakhir Majapahit Brawijaya V. Mahkota itu disebut Kuluk dan mirip kopiah, hanya ukurannya lebih besar. Hal itu agar sesuai ajaran Islam yang egaliter. Raja dan rakyat sama kedudukannya di hadapan Allah SWT. Hanya ketakwaan yang membedakan.


3 komentar:

Pages