sedikitsehingga hasil kerajinan dan anyaman masih belum berkembang dengan pesat dan cepat. Kalau kita lihat zaman keemasan TopiBambu ini sejak tahun 1913 s/d 1930 hasil anyaman TopiBambu telah mencapai pasaran Eropa yang diproduksi oleh Kabupaten Tangerang ini tepatnay daerah Cikupa, Cisoka, RancaKalapa, RancaBuaya, Jambe , Tigaraksa dan Balaraja yang banyak pengrajin TopiBambu saat itu.
Kerjasama yang dilakukan pengusaha dan pengrajin anyaman dengan baik adalah kunci keberhasilan semua usaha. Tak hanya itu menjalin kerjasama pengrajin, pembeli dan Pengusaha
harus tetap di pupuk yang tidak ada batasnya.
TopiBambu saat bertemu dengan pengusaha TopiBambu Dua Angsa ini bernama Endin Burhanudin saat ditemui di kediamannya di daerah Sukaharja Sindang Jaya Pasar Kemis Kabupaten Tangerang merupakan profil yang gigih dalam belajar dan bekerja seperti tahun 1973 ini hanya dapat menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di daerah Cikupa yang dahulu di tempuh sekolah dengan jalan kaki dan sepeda, ujar bapak 4 orang anak ini meskipun hanya tamatan SMP tapi ke 3 putra Putrinya dapat menyelesaikanperguruan Tinggi dan satu anak yang ke 4 masih di bangku SMK, Saat ini telah membina kelompok penganyam di 5 desa yaitu Desa Panongan, Desa Cisoka, Desa Jambe, Desa Tigaraksa dan Balaraja ini foto Pak Endin Burhanudin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar