Aku dan Bambu : Edisi Membangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong

Edisi ini topibambu mendapatkan artikel dari link Das Albantani nama samaran di dunia maya, namun beliau konsentari tentang bambu dan membuat " Banten Creative Community" untuk mencintai produk dalam negri khususnya dunia bambu yang banyak di tanam di negri tercinta ini.
ini link http://www.indonesianvillage.com/2015/03/10/aku-dan-bambu-edisi-membangkitkan-kembali-budaya-gotong-royong/

 Membangkitkan Kembali Budaya Gotong Royong Budaya gotong royong merupakan budaya khas orang Indonesia yang masih terjaga sampai saat ini.

Budaya tersebut masih bisa dinikmati di daerah perdesaan dan perkampungan. Gotong royong diartikan sebagai kegiatan pembangunan yang dilakukan secara bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan upah materi dalam bentuk apapun. Semangatnya adalah kebersamaan dan guyub. Biasanya dilakukan untuk membangun
balai desa, infrastruktur desa, bahkan rumah tinggal. Berbeda dengan di desa, di kota, budaya gotong royong sudah sangat jarang sekali bahkan hilang berganti dengan budaya individualistik. Kesibukan manusia sekarang dalam menjalani kehidupan yang serba ‘gadget’ dan digital telah menggeser bahkan menghilangkan budaya gotong royong. Tapi tidak untuk kami, Banten Creative Community (BCC), Bahasa Jawa Serang (BJS) dan Facebook Banten News (FBN).



Komunitas independen yang terbentuk melalui sosial media ini justru mengoptimalkan ‘gadget dan dunia digital untuk memperkuat budaya gotong royong. Dengan sosial media ini orang ingin menginformasikan lebih cepat, ingin menjadi yang pertama dalam memberikan dan mendapatkan informasi, biasa disebut narsis dan eksis. Berawal dari sosial media facebook, members group BJS yang salah satu kegiatannya adalah membantu warga yang tidak mampu dan jumlahnya sudah 16.000 an menginformasikan ada rumah warga model gubug yang sudah jompo di Kampung Lebak Wangi Kabupaten Serang yang sudah mau roboh. Informasi tersebut langsung di respon sama membersnya, ada yang bantu do’a, ngelike, komen, sharing, ngetag dan lain-lain.



Melalui FBN yang memiliki members di fanpage 50.000 an, informasi tersebut disosialisasikan dan di sharing ke jaringan-jaringannya secara luas. Kemudian BCC yang sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan bambu untuk ketahanan dan kedaulatan papan, pangan, sandang, energi, kesehatan dan lingkungan menyanggupi untuk ikut membantu membangun ulang rumah dengan material bambu. Desain rumah bambu yang sedang dikembangkan oleh BCC awal tahun 2015 disebut Rumah Bambu Nusantara (RBN) http://www.indonesianvillage.com/2015/01/10/aku-dan-bambu-edisi-rumah-bambu-nusantara/ .


Desain tersebut dibuat fleksibel yang bisa disesuaikan dengan kondisi lahan. Sedangkan masyarakat melalui komunitas BJS secara gotong royong membangun RBN dari mulai merobohkan bangunan, memotong bambu, menggali tanah, membuat pondasi sampai mendirikan konstruksi bambunya.

Akhirnya, tanggal 7 Maret 2015, melalui pengawas lapangan BCC yang mengirim foto progres pembangunan, RBN sudah dalam tahap finishing. Mudah-mudahan dalam waktu dekat RBN tersebut sudah selesai dan bisa langsung dimanfaatkan oleh penghuninya.Inilah salah satu bakti komunitas di Banten untuk membangkitkan kembali budaya gotong royong dengan mengoptimalkan kecanggihan teknologi informasi. Semuanya sepakat bahwa kita wajib menyelamatkan peradaban dengan desain dan teknologi. -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages