Ekonomi Industri Tangerang Tempo Dulu

Bicara ekonomi di saat idulfitri 2019 maka pertumbuhan dan perputaran uang hanya dalam hitungan hari akan berpindah sejenak ke kampung atau ke desa dengan tradisi mudik atau pulang kampung.

Industri atau pabrik pabrik besar dekat dengan ibukota kota atau kabupaten yang terdekat memiliki peran penting sebagai penyanggah ibu kota atau istilahnya Jabodetabek. Namun suasana mudik akan terlihat beda dengan terasa sedikit aktifitas saar saat di luar tradisi mudik atau hari biasanya.

Pertumbuhan ekonomi khususnya tangerang sudah menjadi bagian penting sebelum kemerdekaan atau suatu daerah memiliki ciri khas tersendiri, Tangerang telah menjadi tiga pemekaran tahun 1993 menjadi Kota Tangerang dan tahun 2000 menjadi Kota Tangerang Selatan, namun Kabupaten Tangerang yang masih memiliki 29 kecamatan dan jumlah penduduk yabg banyak.

Nah ekonomi Tangerang saat ini tidak lepas dari ekonomi sejarah tangerang tempo dulu ada berbagai sumber baik buku, surat kabar, info dari beberapa sumber internet dan yang masih lestari adalah ekonomi produksi kecap SH bidang kuliner dan Topibambu bidang kerajinan.
Bangunan tempo dulu ada di samping sungai cisadane merupakan industri tangerang sudah ada saat ini pun tradisi budaya dan industri rumahan masih berjalan.
  1. Dokumentasi produk ekonomi kreatif Tangerang



Benteng adalah sebutan setelah kemerdekaan untuk wilayah seluruh tanggeran (nama aslinya, Tangerang sebenarnya salah eja).Tangerang adalah perubahan dari kata Sunda tanggeran. Dalan bahasa Sunda, tanggeran artinya "sesuatu yang didirikan dengan kokoh" (naon-naon anu
ditangtungkeun kalawan ajeg).Disebut Benteng karena disana pernah ada perbentengan kumpeni untuk melawan kesultanan Banten. Lalu pada masa kolonial, tanah disana dijual Belanda ke 70 orang tuan tanah, kebanyakan Tionghoa.

Sebutan Benteng untuk Tangerang tidak hanya dipakai di kalangan Tionghoa saja, namun umum. Buktinya ya Kereta AC Ekspres jurusan Jakarta Kota-Tangerang pp bernama Benteng Ekpress itu. Dalam berbagai  pertikaian di mana-mana beberapa tahun lalu, di sebuah jalan di tengah kota Tangerang terbentang spanduk bertulisan Anak Benteng Cinta Damai, dengan huruf A, B, C, dan D besar-besar dan warna-warni.

Sebutan Benteng sudah ada sejak jaman Belanda. Di Encyclopædia van Nederlandsch-Indië (Ensiklopedia Hindia Belanda, 1922) ada lema Benteng, yang menjelaskan Benteng sebagai nama lain kota Tangerang , termasuk tentang kecap Benteng yang sangat terkenal itu.

Tangerang terkenal dengan produksi kecap. Dari jaman kumpeni, masa kolonial, masa pendudukan Jepang sampai kemerdekaan Indonesia. Kecap produksi sini dikenal dengan nama Kecap Benteng. Kecap kelas satu. Topi bambu juga terkenal disini. Pada 1887 saja Tangerang mengekspor 145juta buah topi bambu. Industri topi bambu hancur pada masa jepang dan tidak pernah bangkit lagi. (Jalan Raya Pos, Jalan Daendels -Pramoedya A. Toer)


Mengenai kecap Benteng, sampai sekarang kecap Benteng yang terkenal adalah Kecap Siong Hin (SH). Di seluruh Tangerang banyak orang memakai kecap Benteng yang satu ini, selain kecap keluaran pabrik Teng Giok Seng. Penyebarannya bahkan sampai ke Bogor, sehingga Kecap SH tidak sulit dicari.

Di Jakarta sendiri, sebelum jatuh ke tangan Unilever, Kecap Bango yang dulu pabriknya ada di Asem Lama (Wachid Hasjim), seberang Pasar Tenabang, juga memakai label kecap Benteng no. 1, sebab Tjoa Seng Ho, pemiliknya terdahulu, konon adalah seorang Cina Benteng.

David Kwa , Gunawan , 54440

Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua

Sumber :

Encyclopædia van Nederlandsch-Indië Ensiklopedia Hindia Belanda, 1922
Pramoedya A. Toer , Jalan Raya Pos, Jalan Daendels -


Kecap Tangerang, sumber sindonews.com

Pramoedya Ananta Toer dalam buku Jalan Raya Pos, Jalan Daendels, menyebutkan tentang kecap produksi Tangerang yang terkenal. Dia menuliskan, “Tanah yang datar dan subur saja menghasilkan beras, juga berbagai palawija, terutama kedelai. Ini membikin Tangerang jadi produsen kecap sejak jaman Kompeni, jaman Hindia Belanda, Jepang, sampai kemerdekaan Nasional. Kecap produksi sini juga dikenal sebagai kecap Benteng.”

Tentu tulisan tersebut tidak berlebihan, sebab pabrik kecap tertua ada di Tangerang. Kecap Benteng didirikan oleh Teng Hay Soey pada 1882 dan diteruskan oleh Teng Giok Seng. Kecap Benteng merupakan kecap tertua yang masih beroperasi dan saat ini menggunakan merek Cap Istana.




2 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Pages