Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Prov Banten,  Pembukaan Acara  Pembuatan Kelembagaan Koperasi AUla Gedung  Koperasi Lantai 4

Serang,  12 February 2012, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Banten mencatat terdapat enam produk UKM Banten yang berhasil menembus pasar internasional. Kedepan produk UKM yang menembus pasar internasional ditargetkan lebih banyak dengan beragam jenis produk.


Kepala Dinkop UKM Banten Tabrani menuturkan, enam produk tersebut yaitu alas kaki dari UKM Kabupaten Tangerang dengan tujuan ekpsor Afrika, Anyaman Pandan dari UKM Kemacatan Mekarjaya dengan tujuan ekspor Itali, topi bambu dari UKM Kabupaten Tangerang dengan tujuan ekspor Malaysia yang telah menjadi Mitra binaan PT. Angkasa Pura II Dan juga memfasilitasi kegiatan Pameran expo Sarawak Malaysia  2018 lalu. Selain di kunjungi  Oleh negara Prancis, Belanda, Korea dan Jepang Ujar owner bambu craft Kangagush. 
Kunjungan buyer dari negara Australia 1/02/2020 ke galeri  Bambu Craft  Tangerang 

Selanjutnya emping dari UKM Kota Serang dengan tujuan ekspor Arab Saudi, kulit reftil dari UKM Kabupaten Tangerang dengan tujuan ekspor Korea, serta sari pati jahe dari UKM Kota Cilegon dengan tujuan ekspor Australia.
“Jadi posisi hari ini kalau yang datanya ada pada kami itu baru enam jenis usaha kecil yang diekspor. Makanya sekarang kita konsen, kita undang karena berturut-turut ni bertahap. Mudah-mudahan dengan begini nanti akan ketemu produk-produk usaha kecil yang bisa ekspor lebih lanjut,” katanya ditemui usai membuka acara fasilitasi promosi UMKM melalui e-Commerce di Gedung Nagara Banten, Kota Serang, Selasa (11/2/2020).
Ia melihat peluang untuk mendorong produk UKM Banten tembus pasar internaional masih terbuka lebar. Di Banten terdapat ribuan UKM dengan beragam jenis produk dan omzet.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS Banten, kata dia, UMKM yang beromzet Rp 300 juta per tahun mencapai 823.496 dengan jumlah tenaga kerja yang diserap 1.646.992.
“Sedangkan UKM yang beromzet Rp 300 juta sampai Rp 2.5 miliar per tahun mencapai 153.313 dan mampu menyerap 459.939 tenaga kerja. Kemudian usaha menengah yang memiliki oomzet Rp 2.5 miliar sampai Rp 5 miliar berjumlah 7.309 dengan menyerap 43.854 tenaga kerja,” katanya.
Poduk UKM yang dalam tahap pengembangan untuk dijual ke pasar internasional yaitu minuman jahe untuk ekspor Jepang, gula aren untuk China, kerajinan eceng gondok untuk Chili dan Spanyol. “Kemudian kripik pisang Cina,” ucapnya.
Selain mendorong agar bisa tembus pasar internasional, pihaknyajuga memfasilitasi produk UKM agar bisa merambah ke pasar yang lebih luas.Caranya dengan perjualan berbasis online.
“Kalau bicara toko online tadi kita udah panggil kerjasamanya yang sudah itu ada JNE, ada Bukalapak, ada Blibli ada belanja.com. Mereka kan masih ada yang kompensional, ada dari warung ke warung, hanya dari medsos mereka pribadi, atau hanya ikut pameran-pameran. Nah kita undang tuh maksudnya apa, agar dia dia bisa memasarkan barang dagangannya lebih luas lagi,” ucapnya.
Selama ini koperasi dan UKM terus mendapatkan pendampingan dari petugas yang diturunkan.
“Kita kan ada namanya petugas pendamping UKM dan ada petugas penyuluh koperasi lapangan. Jadi mereka yang memantau. Setelah ini enggak dilepas, kita pantau di lapangan, produksinya seperti terus kita catat,” ujarnya.
Kepala Seksi Bina UKM dan UMKM pada Dinkop UKM Banten Wendi Nurwendi mengatakan, pemprov akan terus mencoba memfasilitasi UKM di Banten. Sehingga mereka bisa mengembangkan produknya secara lebih maksimal.
Link lengkap di  bawah ini