Tradisi Menganyam Topi Bambu Menjadi Wujud Kearifan Lokal Yang Mendunia

Pada abad 19 topi Bambu menjadi Salah satu kelengkapan busana Di Europa, bahan Baku Bambu Yang memiliki keunikan Dan proses Pembuatan, namun berjalan waktu hingga saat ini Tradisi Menganyam mulai mengalami penurunan Karena Tradisi tersebut tidak lagi di minati oleh kaum Muda.Banyak faktor Yang Di hadapi saat ini  :
- Potensi pasar saat ini menurun Karena bersaing dengan produk bahan Baku Dari Kain
- Kebijakan topi Bambu Yang sejak era Orda Baru menggunakan topi Pramuka saat ini berubah menjadi topi Dari Kain.
- Topi Bambu fashion Di produksi banyak bila Ada pesenan.
- Pembuatan topi ini dahulu menjadi Mata pencaharian Masyarakat sebagai pendapatan Ekonomi keluarga.
Narasumber  Dari Universitas  Indraprasta PGRI  Jakarta  Dr.Rahayu Permana,S.Ag.M.Hum Dan Dr.Tundjung (12/06/2021) Saung Topi Bambu ICHE Tangerang.
Di setiap daerah banyak potensi Kearifan Lokal Dan akan memberikan produk unggulan atau aspek Budaya Masyarakat setempat , Kearifan daerah memiliki Ciri khas tersendiri Di antaranya :
1.Produk unggulan Dari kearifan Lokal topi Bambu Yang memiliki Ciri khas.
2.Sebagai Icon logo kab.tangerang
3.Bermaknsa sosial
4.Memiliki Ekonomi Masyarakat
5.Memiliki nilai sejarah hingga kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages