Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Bersama Pengiat Budaya Tangerang

 

Kabid Deposit dan kerjasama Perpustakaan Kab. Tangerang dan Arsip A Septian ,M.Si dan Agus Hasanudin Penulis dan Pegiat Budaya Kearifan Lokal Tangerang (06/03/2023)

Inklusi sosial merupakan suatu istilah yang menggambarkan upaya suatu lembaga untuk mengangkat martabat masyarakat, dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dimana kemandirian seseorang itu tidak bisa diperoleh secara instan, namun harus dilakukan secara berkelanjutan dan proporsional oleh lembaga peningkatan kehidupan manusia. lembaga perpustakaan dalam mengubah frame pemikiran masyarakat yang diawal mungkin belum memiliki sesuatu yang bermanfaat termasuk bagi dirinya sekalipun. Dengan memanfaatkan program perpustakaan dengan memfasilitasi kegiatan, masyarakat dapat mengubah pola pikir dan pola kehidupannya dalam rangka peningkatan taraf hidup. Fasilitasi yang dilakukan perpustakaan tersebut merupakan pola baru transformasi perpustakaan.

 


Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi informasi berbasis teknologi informasi dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.Dengan buku dapat belajar bagaimana meningkatkan inovasi produk atau meningkatkan lifeskill demi meningkatkan kesejahteraan hidup dengan berwirasuaha ujar  A Septian,M.Si Kabid Deposit dan Kerjasama Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab. Tangerang saat menjelaskan diskusi di Gedung PerpusdaTangerang (06/03/2023)



Diera digital ini kegiatan dan aktifitas begitu cepat mengalami perubahan baik di sektor kuliner, sektor transfortasi bahkan sektor literasi akan berjalan cepat dan akan embutuhkan SDM yang siap mengikuti di Era Industri 4.0 namun di Era digital ini memberikan tangtangan tersendiri dalam upaya pelestaraian produk produk warisan budaya agar tidak punah dengan melakukan kolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab.Tangerang melalui Perpustakaan berbasis inklusi dengan praktek meningkatkan lifeskill ujar kangagush saat menyerahkan Buku Topi Bambu: Pelestarian Produk Warisan Budaya Berbasis Pemberdayaan Komunitas “ dan dalam waktu dekat akan kerjasama untuk program Bedah Buku Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan kearifan Lokal yang di tulis oleh Agus Hasanudin (Founder Komunitas Topi Bambu dan Ketua Yayasan Topi Bambu)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages